Tambah Luhur, 17–18 Juni 2025 — Dalam rangka mendukung pelaksanaan Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP), Pemerintah Desa Tambah Luhur menggelar pelatihan kader Posyandu selama dua hari, mulai tanggal 17 hingga 18 Juni 2025. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kader Posyandu agar mampu memberikan layanan kesehatan yang lebih menyeluruh dan berkualitas kepada masyarakat.
Acara pelatihan secara resmi dibuka oleh Bapak Ali Mashudi, selaku perwakilan dari Kecamatan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini memiliki tiga tujuan utama:
-
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
-
Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu.
-
Mendukung tercapainya target pembangunan kesehatan di tingkat desa.
Hari Pertama: Peran Kader dalam ILP
Materi hari pertama disampaikan oleh Ibu Tyas Suryanti, SKM, yang mengangkat topik tentang peran kader dalam ILP. Beliau menjelaskan bahwa kader memegang peran penting dalam mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat. Adapun peran utama kader dalam ILP meliputi:
-
Melakukan kunjungan rumah kepada sasaran.
-
Memberikan edukasi kesehatan secara langsung.
-
Mendampingi sasaran yang memiliki masalah kesehatan.
-
Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan.
-
Menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan layanan Posyandu.
Pelatihan ini memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan penting agar kader mampu menjalankan fungsi mereka secara lebih optimal. Diharapkan, ke depan Posyandu mampu memberikan layanan kesehatan yang lebih berkualitas dan terintegrasi, yang pada akhirnya akan berdampak pada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Hari Kedua: Gizi dan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak
Pada hari kedua, narasumber Ibu Sri Martini, S.Gz menyampaikan materi mengenai pentingnya pemantauan tumbuh kembang balita dan praktik gizi seimbang. Poin-poin penting yang disampaikan antara lain:
-
Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam memantau perkembangan bayi dan balita.
-
Interpretasi hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan (normal, kurang, serta tindak lanjut yang perlu dilakukan).
-
Pentingnya ASI eksklusif, serta MP-ASI kaya protein hewani sesuai usia.
-
Praktik penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas sebagai bagian dari skrining dini masalah gizi.
Suasana Pelatihan: Interaktif dan Meriah
Kegiatan pelatihan tidak hanya diisi dengan materi serius, namun juga berlangsung dengan suasana yang interaktif dan menyenangkan. Dipandu oleh Bidan Desa, Bu Ermayanti, para narasumber memberikan pertanyaan-pertanyaan kuis di sela-sela pemaparan, dan bagi kader yang berhasil menjawab diberikan doorprize berupa paket sembako.
Antusiasme peserta sangat tinggi. Selain mendapatkan ilmu baru, para kader juga semakin termotivasi untuk aktif dan semangat dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Penutup
Pelatihan ini menjadi langkah awal yang penting dalam menyiapkan kader Posyandu menghadapi transformasi layanan kesehatan di tingkat desa. Dengan penguatan kapasitas kader, diharapkan Posyandu tidak hanya menjadi tempat pelayanan dasar, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan pendampingan kesehatan yang holistik bagi masyarakat.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti komitmen pemerintah desa, kader kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan desa sehat, mandiri, dan bebas stunting.